Musik sudah jadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Coba bayangin kalau gak ada musik di dunia ini, sudah pasti bakalan sunyi senyap. Nah, sekarang kita bisa dengerin lagu dan musik kesayangan kita dengan menggunakan berbagai macam jenis musik player. Tapi ternyata untuk bisa secanggih sekarang, alat musik player ini mengalami proses perubahan yang cukup panjang.
Yang Pertama
Alat musik yang pertama kali menggunakan piringan hitam adalah gramophone. Alat ini diciptakan oleh Emile Berliner pada tahun 1888 dan mulai ramai dipasarkan pada tahun 1894. Gramophone memiliki jarum yang digoreskan di atas piringan hitam yang bergerak memutar. Jarum ini berfungsi untuk mengirimkan getaran suara music melalui pipa suara berbentuk seperti terompet besar yang terletak di samping piringan hitam tersebut.
Piringan hitam awalnya terbuat dari berbagai macam bahan, kaca, karet, bahkan plastik. Tapi piringan hitam yang terkenal terbuat dari shellac, yaitu bahan dari kapas yang biasa digunakan untuk membuat kertas manila. Sejak tahun 1892 samapi tahun 1901, piringan hitam dibuat dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang berdiameter 12.7cm, 17.5 cm, hingga 25 cm. Tapi semuanya hanya bisa diputar satu sisi saja. Nah, baru di tahun 1908 dibuat piringan hitam yang bisa diputar bolak balik.
Turn Table – Masa Peralihan
Karena gramophone masih menggunakan tenaga manual, yaitu tangan untuk memutar motor penggeraknya jadi lumayan gak praktis. Makanya pada tahun 1925 mulai dikembangkan alat musik jenis baru yang bernama turn table. Sebenarnya cara kerja turn table mirip dengan gramophone, hanya saja alat penggeraknya sudah menggunakan listrik dan suaranya keluar melalui speakerphone. Alat musik turn table juga punya beberapa aplikasi tambahan yang bisa membuat suara music jadi lebih enak didengar. Seperti aplikasi tone arm, untuk menahan jarum piringan hitam supaya tetap stabil, aplikasi pengatur cepat dan lambatnya suara musik yang keluar, dan ada juga changer, yaitu aplikasi untuk mengganti piringan hitam secara otomatis. Saat ini turn table yang digunakan oleh para DJ sudah banyak dimodifikasi dan memiliki berbagai aplikasi tambahan.
Gak cuma alat musiknya saja yang mengalami perubahan, piringan hitamnya pun ikut berkembang. Piringan hitam yang tebuat dari bahan shellac sebenarnya cukup oke cuma gampang banget rusak, jadi akhirnya diganti dengan bahan plastic Vinyl (sejenis plastic polymer). Kemampuan recording piringan hitam ini juga bermacam-macam, ada jenis 78 record yang diputar selama 3-5 menit per side, jenis 4 record bisa diputar 4-6 menit per side dan 33 1/3 Long-Playing Records yang bisa diputar sampai 20 menit per side.
Si Kecil Yang Simple
Selama bertahun-tahun piringan hitam merajai dunia industri musik. Sampai pada tahun 1979 dua perusahaan raksasa, Phillips dan Sonny, bergabung untuk mendesign disc music yang berbentuk digital audio. Dan akhirnya pada tahun 1982, Compact Disc Player pertama dipasarkan di wilayah Asia. Compact Disc Player atau yang lebih dikenal dengan singkatan CD player memiliki 3 komponen utama, yaitu drive motor, lensa, dan tracking mechanism. Drive motor di CD player bertugas memutar disc dengan kecepatan sampi 500 rpm (revoluting per minute). Sedangkan tracking mechanism berfungsi menggerakan sistem lensa yang membaca informasi dari disc dengan menggunakan sensor sinar laser.
Alat music CD player ini mengunakan Compact Disc (CD) sebagai pengganti piringan hitam. CD ini terbuat dari bahan plastic polycarbonate dan aluminium. Saat ini ukuran standar CD ada dua macam, yaitu diameter 12 cm yang untuk 74-80 menit dan diameter 8 cm yang popular dengan sebutan mini CD, bisa untuk 21 menit. Boleh dibilang CD player yang juga bisa di install di mobil dan computer ini adalah bentuk evolusi drastis dari gramophone dan turn table. Bahkan kita sekarang sangat familiar dengan CD player portable atau yang beken dengan sebutan Discman.
Satu zaman setelah Discman yang masih butuh CD untuk mainin music, munculah digital portable music player yang memainkan musik memakai data yang kita bisa simpan langsung dari komputer kita. Mereka punya sejenis flash disk yang sudah terinstall di dalamnya. Digital portable musik player yang pertama muncul adalah MP3 player yang dinamai S1 MP3 Player atau bisa juga disebut WMA player dan dibuat oleh banyak perusahaan, sehingga si WMA player ini punya banyak brand. Dia bisa menampung data dari 64 MB sampai 4 GB. SS1 MP3 Player mampu hidup sampai 8 jam dengan dukungan batere AAA. Kita bisa memasukan lagu-lagu yang ingin kita dengar di melalui WMA player ini dengan mengkopi-paste lagu-lagu dari computer kita. Selain untuk mendengarkan musik, dia juga bisa kita pakai untuk mendengarkan radio, tapi untuk bisa mendengarkan radio melalui WMA player ini, kita harus punya Phillips Chips di-install terlebih dahulu.
Walaupun sudah banyak digital portable music player yang tercipta, Apple Inc. nemuin bahwa portable digital music player yang ada itu kalau gak gede dan clunky, pasti kecil dan kurang berguna. Jadi akhirnya CEO mereka menyuruh engineernya menemukan sesuatu yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, di tahun 2001 tanggal 23 Oktober, Apple Inc. nge-launch jenis baru dari portable music player dan menamainya iPod. Terbukti kalo iPod ini kecil tapi gak useless karena selain untuk mendengarkan lagu, iPod bisa juga dipakai untuk menyimpan gambar dalam bentuk JPEG, BMP, GIF, n TIFF dan juga memutar video. Si imut yang langsung jadi trend ini bisa memainkan berbagai jenis tipe musik, seperti MP3, AAC, M4A, AAC, AIFF, WAV, Audible Audiobook, Apple Loseless, MPEG-4, dan bahkan QuickTime video. iPod ini ada empat jenis, yaitu iPod classic, iPod touch yang memakai layer sentuh, iPod nano yang bisa memutar video sekaligus, dan iPod shuffle yang ukurannya paling kecil karena dia gak memakai layar. Kemampuan tiap iPod untuk menyimpan musik tergantung pada jenis hard drive yang ada di dalam iPod itu. Kita bisa transfer lagu dari MAC kita ke iPod melalui beberapa program, salah satunya namanya iTunes. Kita gak bisa langsung main kopi kayak digital music player lain. Tapi tenang aja. Caranya simple banget koq. Tiap kali kita menyambungkan iPod kita ke komputer, iTunes bisa langsung synchronize musik-musik yang ada di library atau playlist. iTunes ini juga menjual lagu yang harganya $ .99 per song. Buat baterenya kita bisa langsung charge di komputer kita atau lewat adaptor yang ada. Dan baterenya bisa menjamin hidup si iPod sampai 14 jam. Tapi yang penting diingat, jangan ganti batere iPod kalian pake third-party karena Apple gak akan nanggung kalau sampai iPod itu gak bisa hidup lama. Nah tapi buat aksesorisnya sih boleh-boleh aja mau beli di mana juga. Aksesoris iPod ini bisa punya kemampuan tambahan seperti untuk nge-record, mendengarkan radio, wired remote control, pedometer, kamera, dan sebagai audio atau visual kabel untuk TV.
Setelah iPod tercipta, mulai keluarlah MP4 player yang bentuknya mirip iPod. MP4 ini dibuat oleh Cina. MP4 player bisa memutar musik dalam format WMA, juga video dalam format MPEG-4, AMV, dan MTV. Sama seperti S1 MP3 Player, kita bisa langsung mengkopi-paste lagu-lagu dari komputer kita ke dalam MP4 player kita tanpa harus memakai program khusus.
by Angeline Xie